PAN Jatinangor New

http://panjatinangor1.blogspot.com/

Kamis, 26 Maret 2009

Nanti Konglomerat Kaget Lihat Perolehan PAN




VIVAnews - Partai Amanat Nasional percaya diri akan meraih 15 persen suara sah nasional atau 84 kursi parlemen dalam Pemilu 2009. "Konglomerat baik hitam atau putih itu nanti akan ternganga, ternyata PAN menjadi partai nomor dua atau nomor tiga," kata Ketua Umum PAN, Soetrisno Bachir.

Tris, begitu panggilannya, sudah melihat sendiri kondisi PAN di daerah-daerah. Tak mungkin PAN hanya menempati posisi 8 dalam survei yang dilakukan sebuah lembaga riset.

"Saya sudah keliling-keliling terus ke seluruh nusantara, sehingga saya heran ada survei yang menyatakan PAN itu hanya nomor 8 atau PAN hanya tiga persen. Saya heran sekali," katanya dalam jumpa pers di Solusi Bangsa Center Jalan Purnawarman No 2 Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa 24 Februari 2009.

Dengan perolehan 15 persen, Tris optimistis PAN akan mencalonkan kadernya sebagai presiden. Namun Tris menambahkan, tunggu dulu hasil Pemilu 9 April nanti. "Kenapa mesti ditunggu? Kalau mencapai 15 persen ke atas, kita akan mengusung kader terbaik untuk menjadi calon presiden," katanya.

PAN 100 KURSI

VIVAnews - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir memasang target kalau partainya akan memperoleh kursi maksimal berjumlah 100 dan minimal 84 kursi pada pemilu tahun ini.

"Target nasional, maksimal 100 kursi dan minimal 84 kursi (atau 15 persen suara)," ujarnya setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat dan jajarannya di DPP PAN Jalan Warung Buncit Jakarta, Selasa, 17 Maret 2009.

Dia mengatakan, target tersebut harus dicapai partainya. Sebab, pada pemilu 2004 saja PAN berhasil memperoleh 53 kursi dan berani mencalonkan kadernya menjadi presiden. "Apalagi kalau besok minimal dapat 84 kursi, tentu kita akan mencalonkan kader PAN lagi sebagai presiden," kata Soetrisno.

Sedangkan koalisi, kata Soetrisno, yang ideal itu harus mencapai 50 persen lebih kursi di Parlemen. "Nah, untuk mencapai itu tidak bisa hanya dengan dua partai, minimal tiga partai baru kita bisa bicara siapa Capres dan Cawapresnya," ujarnya.