PAN Jatinangor New

http://panjatinangor1.blogspot.com/

Kamis, 02 April 2009

PAN - Golkar Hasilkan Lima Platform Ekonomi


Pertemuan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla dan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir hari ini, Rabu (1/4), menghasilkan lima butir platform ekonomi dengan tujuan mencapai masyarakat Indonesia yang makmur sejahtera.

Menurut keduanya, permasalahan ekonomi dibicarakan karena Golkar dan PAN mempunyai visi ekonomi yang sama. Kelima kesepakatan ekonomi tersebut antara lain:

1. Memfokuskan APBN dan APBD untuk mendukung pertumbuhan ekonomi desa dan UMKM.

2. Memberdayakan sumber alam yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dan kepentingan bangsa.

3. Meningkatkan peran daerah dan pengusaha daerah untuk mendorong investasi serta perdagangan yang memberi manfaat bagi daerah.

4. Meningkatkan produksi dalam negeri, baik barang maupun jasa untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat.

5. Kebijakan ekonomi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional serta mutu sumber daya manusia yang cerdas guna mencapai kesejahteraan bangsa.

"Penekanan ekonomi ini dipilih agar ada penyegaran dan wacana dalam masyarakat, kalau tujuan silaturahmi politik ini dalam rangka memperbaiki kesejahteraan rakyat. Salah satunya adalah program ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat dan diharapkan ke depan, program ini dapat diimplementasikan," jelas SB saat ditanya wartawan.

Hal yang sama juga oleh JK, menurutnya PAN dan Golkar mempunyai landasan ekonomi yang sama. Diharapkan, platform ini akan menghasilkan kebijakan ekonomi dari bawah ke atas. "Sebagai sesama mantan pengusaha, kami punya pengalaman yang lebih spesifik dalam menjalankan ekonomi dari segi riil dibanding dengan partai lain. Sehingga kami lebih mudah berbicara atas pengalaman masing-masing dilapangan," tambah JK yang menggunakan kemeja putih.

Lebih jauh SB menjabarkan, krisis global yang saat ini terjadi akibat Neo-ekonomi global dan perdagangan bebas yang dilakukan sebebas-bebasnya sehingga terjadi ekonomi pasar yang tidak adil. "Bagaimana mungkin pengusaha Indonesia yang masih lemah mampu bersaing dengan pengusaha-pengusaha besar, apalagi dengan perusahaan multinasional asing," tukasnya.

Implementasi yang lebih konkrit, lanjutnya, mungkin bisa dibangun bank pertanian, bank desa maupun bank infrastruktur di desa-desa sehingga desa memiliki anggaran yang kuat untuk membangun daerahnya. "Saya merasa permasalahan bangsa kita saat ini banyak yang tidak diselesaikan dari akar permasalahannya," kata SB lagi.

Misalnya masalah pengangguran di kota besar, padahal sebagian besar penganggur itu adalah orang-orang dari desa yang ke kota karena tidak punya pekerjaan di desa. "Padahal daerahnya subur, tapi tidak ada perputaran dana di desa untuk menggerakkan ekonomi di sana. Ini ide atau platform yang kami punya bersama, yang nantinya tentu akan lebih dijabarkan lebih konkrit lagi."

Dalam pertemuan ini, baik JK maupun SB mengatakan tidak ada pembahasan politik lainnya, baik kemungkinan koalisi maupun permasalahan Calon Presiden dan Wakil Presiden. Menurut SB, platform ekonomi bersama ini memang untuk menyegarkan masyarakat, terlepas dari berita tentang koalisi maupun masalah capres-cawapres yang umumnya menyertai silaturahmi parpol lain. Bagi SB, PAN tidak akan menawar-nawarkan diri untuk menjadi capres atau cawapres dengan partai lain.

"Tujuan PAN adalah membesarkan partai terlebih dahulu, nanti setelah Pileg baru akan dibicarakan siapa yang akan menjadi Capres atau Cawapres PAN." Menurutnya, bila PAN berkuasa atau suara di DPR bertambah, PAN akan mampu memperjuangkan perbaikan keadaan yang saat ini kita anggap perlu di perbaiki. "Amerika pun sekarang pemerintahnya ikut campur, sehingga sudah bukan liberalisme lagi," tandasnya. Dalam pertemuan yang diadakan pukul 14. 00 di Rumah Makan Suharti, Jl. P. Tendean, Jakarta Selatan tersebut, hadir pula Sekjen PAN Zulkifli Hasan dan anggota DPP Golkar Fahmi Idris.

Tidak ada komentar: